
Keberadaan Pondok Pesantren Tarbiyatul ‘Ulum tidak lepas dari konstruksi kemasyarakatan yang mencitakan
suatu transendensi atas perjalanan historisitas sosial. Hal yang menjadi titik
penting adalah kenyataan eksistensi pesantren sebagai salah satu pemicu
terwujudnya kohesi sosial. Keniscayaan ini karena pesantren hadir terbuka
dengan semangat kesederhanaan, kekeluargaan dan kepedulian sosial.
Berdirinya Pondok Pesantren Tarbiyatul ‘Ulum memang bukan sekedar untuk pemenuhan kebutuhan keilmuan,
melainkan juga penjagaan budaya, penyebaran etika dan moralitas keagamaan.
Peran penting masyarakat serta para
tokoh dan ‘ulama yang ada disekitar Pondok Pesantren Tarbiyatul ‘Ulum
ikut andil mensuport berdirinya pondok ini, Sehingga dalam perkembangannya
sangat cepat.
Hal ini
terlihat sejak berdirinya yang berada langsung dibawah naungan Yayasan Pondok
Pesantren Tarbiyatul ‘Ulum telah mengembangkan beberapa unit pendidikan formal
dan nonformal, yaitu: (1). Ma’had islamiyah Tarbiyatul ‘Ulum, (2), TPQ
Tarbiyatul ‘Ulum, (3). Madrasah Diniyah islamiyah Tarbiyatul ‘Ulum, (4). RA Tarbiyatul ‘Ulum, (5). Play Group Tarbiyatul
‘Ulum dan dalam waktu kedepannya akan didirikan Madrasah Aliyah. Keberadaan
unit-unit pendidikan di tengah-tengah kehidupan masyarakat memberikan arti
tersendiri, yaitu sebagai manifestasi nilai-nilai pengabdian dan perhatian
kepada masyarakat. Kepercayaan dan perhatian masyarakat luas terhadap
keberadaan pesantren Tarbiyatul ‘Ulum adalah dasar kemajuan dan perkembangan pesantren
Tarbiyatul ‘Ulum di masa depan, dengan tetap mengembangkan visi dan misi
pendidikan yang mandiri serta peningkatan kesejahteraan masyarakat.
0 komentar:
Posting Komentar