Home » » Lift Terbang Tinggi Di gedung PBNU

Lift Terbang Tinggi Di gedung PBNU

Written By Yayasan Tarbiyatul Ulum Temayang Bojonegoro on Selasa, 21 Mei 2013 | 20.09

 
LIFT 1 
Sejak Gedung PB NU baru diresmikan, maka penziarah seusai mengunjungi makam Walisongo sudah dipastikan menyempatkan diri berkunjung ke kantor NU, seolah menjadi wali kesepuluh.
Mereka  datang dari daerah, untuk menyaksikan kemegahan gedung NU yang mereka bangggakan itu.  Satu hal yang mereka idamkan adalah bisa naik turun lantai tanpa kelelahan karena memakai lift, yang mereka anggap sebagai mainan gratis.
Suatu hari ada sekelompok rombongan yang baru datang dari pelosok Jawa Tengah dan langsung ingin mencoba naik lift, sambil mau melihat isi kantor NU itu. Ketika pintu lift terbuka, dan tiba-tiba salam diucapkan dengan suara merdu, mereka segera menjawab bersama "wa’alaikum salam warahmatullahi wabarakatuh".
Mereka mengira salam itu dari pengururs PBNU, Ibu Muslimat atau Mbakyu Fatayat yang menyambut kehadiran mereka. Setelah itu baru membungkuk sopan satu persatu memasuki lift, sambil melongok kiri-kanan mencari orang  yang mengucapkan salam tadi.
“Wah ini Salam dari alam gaib” kata pemimpin rombongan (MdZ)
LIFT 2 
Beberapa hari salah satu lift PBNU dalam perbaikan, karena itu  arus perjalanan antar lantai jadi sangat lamban. Beberapa kali seorang pengurus NU menegur bagian engineering.
“Dalam beberapa menit lagi juga akan selesai", jawab seorang enginer.
Ternyata kerusakan itu harus menganti komponen, sehingga harus beli, untuk beli barang harus mengajukan dana, pokoknya butuh waktu lama. Pengurus tadi, ngomel lagi ke engineering, "Kerja lambat amat, lama belum juga kelar."
"Sebenarnya satu lift saja sudah cukup Pak Kiai, kenapa mesti risau" kata enginering kesal
“Tapi  kan kurang cepat" sergahnya.
“Kalau lift kurang cepat itu bukan kesalahan teknis, tetapi kesalahan pemakai  Kiai”
“Hah... Memang apa kesalahan pemakai?”
“Ya jelas tho pak kiai, beginilah akibatnya kalau orang NU sudah tidak mau menjawab ucapan salam dari lift, sehingga lifnya lambat berangkat karena menunggu jawaban.
Oh ya..ya " Pak kiai mengangguk-angguk, " O beginilah akibatnya kalau salam sudah diganti selamat pagi.
Pak Kiai segera pergi sehingga sang engineer bisa bekerja dengan tenang, dengan berseru dalam hati' "Kapan kapokmu" (MdZ)
LIFT 3 
Bagaimanapun ucapan salam secara elektronik di lift PBNU itu akhirnya menjadi berdebatan serius para kiai, bagaiamana status hukumnya menjawab salam elektonik tersebut.
Salah satu pendapat mengatakan, tidak harus dijawab, sebab itu sebuah bunyi yang tanpa arti, karena keluar dari mesin. Sementara yang lain mengatakan itu wajib dijawab, sebab disamping merupakan rekaman suara manusia, juga mewakili Rais 'Aam dan Ketua Umum PB NU, jadi fardlu ain menjawabnya dan dosa bila tidak menjawab. Sebab alat itu dipasang sengaja untuk menghormati para tamu, maka yang dihormati harus hormat juga.
Perdebatan itu akhirnva dibawa ke forum bahsul masail. Bahkan  sudah lima kali bahsul masail diselenggarakan, tetapi mengalami mauquf (deadlock). Akhirnya mereka sepakat menghadirkan Syeikh Al Azhar, kalau perlu para pimpinan perguruan tinggi Islam sedunia untuk membahas persoalan ini.
"Lho, gimana ini, hukum kok digantung, sampai kapan harus menunggu datangnya Ulama Al Azhar segala, "kata seorang Kiai.
"Walah begitu saja ribut, kita kan punya hukum sendiri "
"Apa-apa" tanyanya serius.
"Sluman, slumun selamet" jawab kiai yang lain.
Kyai Bingung 

Akibat dibilangin sama petugas engenering bahwa lift di kantor PB NU nggak mau jalan gara-gara para pengunjung tidak mau menjawab salam elektro dan lebih senang mengucapkan selamat pagi, sang kiai jadi berfikir bagaimana caranya agar beliau tidak meninggalkan tradisi nabi menjawab dan mengucapkan salam, tapi juga tidak bertentangan dengan kebiasaan orang-orang menggunakan 'selamat pagi'.
Sekali waktu beliau hendak ke kantor PBNU, di tengah jalan beliau masih bingung mau ngucapin apa nanti, ketika beliau nyampe' di kantor PBNU.
pusing .... ! begitulah kira-kira.
akhirnya ketika beliau nyampe' dan panggilan salam elektro berbunyi, sementara belia masih bingung, akhirnya reflek tanpa sengaja ia bilang "selamat pagi warahmatullahi wabarakatuh.
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar



 
Support : Temayang Fighter Cyber | X Code | Surabaya Black Had
Copyright © 2013. PONDOK PESANTREN TARBIYYATUL 'ULUM - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modified by Mr.Abdr Rouf
Proudly powered by Blogger